Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang dilakukan pihaknya pada 30 Oktober sampai 5 November 2022. Adapun, salah satu yang disorot adalah terkait posisi calon wakil presiden (Cawapres) untuk Pilpres 2024.
Adapun hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan Ridwan Kamil menempati posisi tertinggi pilihan publik sebagai tokoh yang dianggap pantas menjadi Cawapres pada Pemilihan Umum 2024.
Baca Juga
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (1/12/2022), mengatakan nama Ridwan Kamil muncul ketika lembaganya melakukan simulasi dengan tiga nama calon presiden, yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto kepada responden.
Advertisement
Dia mencatat pendukung Anies banyak memilih Ridwan Kamil, diikuti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.
"Basis Mas Anies itu cenderung terbagi ketiga nama, ada pendukung Anies yang memilih Ridwan Kamil, ada yang memilih Pak AHY, ada yang memilih Pak Sandi," kata Burhanuddin. Dilansir dari Antara.
Sedangkan pendukung Ganjar Pranowo lebih cenderung memilih Ridwan Kamil sebagai pendampingnya. Demikian pula pendukung Prabowo cenderung memilih Gubernur Jawa Barat itu.
Dalam simulasi yang dilakukan Indikator, Ridwan Kamil mendapat elektabilitas 19,7 persen, disusul AHY 16,3 persen, Sandiaga Uno 12,8 persen, Erick Thohir 9,6 persen, dan Khofifah Indar Parawansa 5,3 persen.
Berikutnya, Andika Perkasa 3,3 persen, Puan Maharani 3,1 persen, Tri Rismaharini 2,7 persen, Susi Pudjiastuti 2,2 persen, Mahfud MD 2,0 persen, Airlangga Hartarto 1,6 persen, dan Gatot Nurmantyo 1,3 persen.
Bursa Calon Presiden
Sementara dalam bursa calon presiden, nama Ridwan Kamil juga menguat sebagai tokoh di bawah Ganjar, Anies dan Prabowo. Ridwan Kamil dinilai stabil di bawah tiga tokoh tersebut.
Sebagai informasi, total responden survei berjumlah 1.220 orang dengan asumsi metode simple random sampling. Selain itu, toleransi kesalahan atau margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Selain itu, responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).
Advertisement